08:45

Bibir ku kelu,
Air mata bagaikan laut yang bergemuruh,
Tangis yang menggelegar bagaikan petir,
Ingin ku berkata tapi tubuhku lemah tak berdaya,

Semua terlihat kosong seperti lorong hitam penuh kehampaan,
Menantikan mu adalah hal terindah tetapi penuh dengan dosa
Berperang melawan rindu nan panjang,

Ku lihat kalender yang tertancap di dinding,
Mulai ku hitung hari, bulan, dan tahun yang terus silih berganti,
Ku tatap layar kecil tak bersinar, hanya ada layar kecil hitam pekat,

Begitu beratkah rindu itu?
Alunan lirih menemani malam panjang ku yang kelam,
Dapatkah ku rengkuh kembali rasa itu?
Rasa yang bagaikan racun telah merasuk dalam relung jiwaku,

Dalam asa ku berkata,
biarlah waktu mempertemukan diri ku dan diri mu kembali dalam ikatan yang suci.

Solembum 25/7/19

date Kamis, 25 Juli 2019

23:43

Jam berdenting bagaikan jantung yang terus berpacu,
Semua terhenti diam membisu,
Ketika cahaya terang datang menghampiri diri yang terbaring membeku,
Dalam penantian panjang menunggu
meregangkan nyawa dalam kebisuan nan pilu

Langit menangis meratapi tanah yang merah,
Tanah yang basah dari segala dosa,
Kegelapan telah merengkuh segalanya, Hanya pilu yang tersisa dalam sesaknya jiwa,

Isak tangis bagaikan senandung nan lirih,
Mengantarkan diri dalam pembaringan yang panjang.


Solembum, 24/7/19


date Rabu, 24 Juli 2019

23:01

Hati yang luruh bagaikan daun yang menguning
Ditiup diterpa angin
Jatuh pada tanah yang basah
Tanpa ada rasa bersalah
Menyibakkan tabir kefanaan

membawa duka lara yang mendalam
Tangan menari merengkuh hangatnya mentari
Menghapus lara dalam jiwa

302 hari hanya sapa dalam tatapan bingkai kecil
Jari jemari nan lincah menari merangkai sebuah kata
Teragak... Semua terasa hening
Hanya binatang malam bersenandung
Menemani hati nan pilu
Dalam asa berkata ku ingin bertemu


#Solembum, 24/7/19




date